Saturday 16 May 2009

Mengenal Lebih Dalam Tentang Lamongan



Lamongan nama yang indah seindah dengan panorama alam yang dimiliki. Kota yang mempunyai kepadatan penduduk 1.173.275 jiwa pada tahun 1995 dan luas daerah 1796.83 Km2, terbentang hamparan laut dan hutan, dengan moyoritas penduduk agama Islam terbesar di Indonesia dan di Dunia. Mempunyai Visi dan Misi yang sangat kuat untuk memajukan ekonomi rakyatnya.

Kota yang memiliki 27 Kecamatan, 10 kelurahan, 465 desa, 1441 dusun ini, dilintasi jalur utama Pantura yang menghubungkan Jakarta-Surabaya, kabupaten Lamongan sendiri juga memiliki kota yang merupakan persimpangan antara jalur Surabaya-Semarang dengan Jombang-Tuban. Lamonagn juga dilintasi jalur kereta api lintas utara pulau jawa.

Di Lamongan sektor perekonomian yang paling dominan adalah pertanian dan perdagangan.

Kota yang akrab dipanggil dengan kota tahu campur ini dikenal memiliki makanan khas yang cukup populer dan dapat dijumpai diberbagai daerah di Jawa Timur, misalnya : Soto Lamongan, Nasi Boranan, Tahu Tek, dan Tahu Campur. Wingko Babad adalah makanan ringan dari daerah Babad, salain itu ada Jumbreg makana khas dari daerah Paciran, Paciran juga merupakan daerah penghasil buah Siwalan yang biasa disebut dengan Ental dalam bahasa Jawa.

Lamongan memiliki sejumlah obyek wisata, didaerah peisisir pantai terdapat obyek wisata yang menarik diantaranya adalah WBL ( Wisata Bahari Lamongan ), Tanjung Kodok Beach Resort, Monumen Van der Wijck, Maharani Zoo & Goa ( Mazola ), Sunan Drajad dan Sunan Sendang Duwur. Sedangkan didaerah tengah kota terdapat Alun-alun semegah istana maha raja dari Afrika Selatan, terdapat juga suasana Waduk yang indah nan damai yakni terletak didaerah sugio yang biasa dipanggil WG ( Waduk Gondang ).

Selain tersebut diatas lamongan Juaga mematenkan produk unggulan di antaranya tenun ikat parengan, tas enceng gondok, beras, konveksi, krupuk kedelai, wingko Babat, tas tempurung kelapa, tikar lipat, dan sepatu border.

15 Sektor Pembangun Lamongan

1.SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN

Dalam stuktur perekonomian di Kabupaten Lamongan, sektor pertanian tetap menjadi andalan.
Petani Lamongan yang dikenal ulet dan gemar bekerja keras berhasil menghantarkan Lamongan sebagai lumbung pangan Nasional dengan menyandang predikat penghasil beras terbesar nomor 2 (dua) di Jawa Timur.
Pemkab Lamongan juga telah menandatangani MOU pembangunan Pasar Induk Beras dengan Kadin Jawa Timur. Pasar Induk Beras YANG AKAN DIBANGUN DI Lamongan tersebut diharapkan dapat mendongkrak harga jual gabah menjadi lebih baik. Dalam mendukung sektor pertanian, potensi pengairan dan kelancaran irigasi menjadi perhatian serius bagi Pemkab Lamongan. Tahun 1997 penyudetan area sepanjang 13 Km dari Laren sampai Sedayulawas dilakukan. Kemudian Pemkab Lamongan membangun Bendungan Gerak Babat atau “Babat Barrage” yang merupakan bendungan raksasa berteknologi modern. Berfungsi sebagai pengatur aliran air Bengawan Solo yang melintas di wilayah Lamongan sesuai kebutuhan.
Tahap selanjutnya, segera dilakukuan pembangunan Kuro Barrage di Kecamatan Glaga. Dari Babat Barrage sampai Kuro Barrage, aliran Bengawan Solo yang melintas sepanjang kurang lebih 65 Km. Jadi apabila Kuro Barrage terealisasi, Lamongan akan mempunyai tendon air raksasa yang bentuknya memanjang dengan tampung air sebanyak 63 juta meter kubik dan dapat diatur melalui intake-intake (pintu air) sesui kebutuhan.
Pengembangan potensi pertanian di wilayah Lamongan bagian Selatan dilakukan dengan normalitas waduk-waduk yang banyak tersebar di desa-desa, juga telah dilakukan survei secara matang untuk pembagunan Bendungan Gerak Kali Lamong (Lamong Barrage). Di Kabupaten Lamongan, total produksi pada tahun 2005 dengan luas panen sawah 126.267 hektar mencapai 719.309 ton. Rata-rata produksi tanaman jagung dengan luas panen 57.403 hektar menghasilkan produksi sebesar 221.451 ton atau rata-rata produlsi 38,58 kwintal per hektar . Kedelai dengan luas panen 23.846 hektar menghasilkan 29.984 ton atau rata-rata produlsi sebesar 12,57 kwintal per hektar.
2.SEKTOR PERKEBUNAN
Sektor Perkebunan di Kabupaten Lamongan turut memberikan andil yang cukup besar bagi perekonomian rakyat.
Dari segi produksi, komoditi kapas Lamongan menempati urutan nomor 1 (satu) se -Jawa Timur dan nomor 5 (lima) di Indonesia.
Pada Tahun 2005, dari luas areal sekitar 1.564,1 hektar menghasilkan produksi kapas sebesar 593,9 ton dengan rata-rata produksi mencapai 379,7 kg / hektar.
Selain kapas, juga dikembangkan tanaman tebu, tembakau Virginia, tembakau rakyat dan kenaf.
Untuk mengatasi lahan kritis , Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan membuat terobosan baru dengan membudidayakan Jarak Pagar. Dalam tahap awal, telah disiapkan sekitar 500 hektar lahan yang tedapat di 6 (enam) Kecamatan sebagai sentra tanaman tersebut. Yakni, Ngimbang, Sambeng, Mantup, Modo, Bluluk, dan Sukorame. Tanaman jarak yang dipanen adalah bijinya. Biji tanaman Jarak dapat diproses sebagai bahan etanol yang menjadi bahan Bio Diesel (pengganti solar).
Dari 1 (satu) kwintal biji tanaman Jarak diperkirakan bias menghasilkan sekitar 25 liter Bio Diesel. Selain produksinya untuk bahan baker, keberadaan tanaman Jarakj uga bisa merubah lahan yang semula kritis menjadi produktif.
3. SEKTOR PETERNAKAN

Sektor Perkebunan di Kabupaten Lamongan diarahkan pada kegiatan peningkatan produksi ternak, peningkatan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan peternak. Konstribusi yang cukup besar di sektor ini, menempatkan Kabupaten Lamongan menjadi andalan propinsi Jawa Timur bagi pemenuhan kebutuhan ternak. Jenis ternak yang diusahakan meliputi sapi potong, sapi perah, kerbau, kuda, kambing, domba, ayam buras, ayam ras, itik, dan itik manila.
4. SEKTOR PERIKANAN
Kabupaten Lamongan merupakan penghasil ikan terbesar di Jawa Timur. Berbagai jenis hasil tangkapan nelayan Kabupaten Lamongan antara lain ikan laying, kuningan, tongkol, tengiri, kakap merah, rajungan, dorang, dan cumi-cumi.
Pemasarannya meliputi daerah-daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, dan Jakarta. Bahkan dengan pembangunan Cold Storage (instalasi pendinginan) di Paciran, pemasarannya bisa menembus pasar ekspor Taiwan, China, Jepang, Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
Di sektor perikanan darat, para petani tambak yang difasilitasi pemerintah Kabupaten Lamongan tergabung dalam Asosiasi Pembudidayaan Ikan Lamongan (ASPELA) telah berhasil meningkatkat harga jual ikan bandeng di Lamongan. Pada awal tahun 2004 ASPELA berhasil memberangkatkatkan ekspor perdananya ke Jepang sebanyak 2 (dua) kontainer atau 48 ton pada pada 29 April 2004 lalu. Dan saat ini setiap bulannya ASPELA mengekspor ke Jepang sebanyak 8 kontainer atau 192 ton dengan total nilai sebesar 1,5 Milyar.
Pada tahun 2005 lalu lahan sawah tambak yang tersebar di beberapa lokasi seluas 23.602 hektar, produksinya mencapai 23.216 ton lebih.
5. SEKTOR KEHUTANAN
Sekitar 20 % wilyah Lamongan atau setara dengan 34.000 Ha terdiri dari hutan. Untuk menghindari kerusakan hutan, Kabupaten Lamongan mengaktifkan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di Wilayah Desa yang memiliki hutan. Selain ikut menjaga hutan, para anggota LMDH juga bisa mendapatkan penghasilan dari pengolahan hutan dalam system Pengolahan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM).
Pada tahun 2002 Pemkab. Lamongan membangun laboratorium kultur jaringan yang mengembangkan pembibitan pohon jati dengan teknik kultur jaringan. Jati yang di kembangkan dengan teknik tersebut diberi nama JUL (Jati Uggul Lamongan). JUL ini memiliki beberapa kelebihan. Yakni, bibit tanaman yang baru, mempunyai sifat yang sama dengan induknya, bibit dapat diproduksi dalam jumlah besar dan bebas dari hama dan penyakit. Selain itu, bila Jati lokal masa panennya hingga 40 tahun, tetapi JUL ini hanya memerlukan waktu 10- 15 tahun saja untuk bisa di panen.
Saat ini warga Lamongan telah menanam sebanyak 1 juta pohon yang di harapkan dapat dipetik kauntungan berlimpah dimasa yang akan datang. Sebelum masa panen tiba, masyarakat juga masih bisa menanami jagung, kedelai dan ketela pohon di sela-sela tanaman JUL untuk kehidupan sehari-hari.
6. SEKTOR PERDAGANGAN DAN INDUSTRI

Sektor perdagangan dan industri, Kabupaten Lamongan mampu merubah diri secara cepat menghadapi laju perkembangan ekonomi global. Sektor perdagangan sebagai urat nadi perekonomian diarahkan demi efektifitas distribusi dan sistem pemasaran barang serta berkembangnya perusahaan-perusahaan kecil dan menengah.
Untuk mendukungnya, berbagai upaya dilakukan guna mendorong percepatan pada kondisi kemajuan yang ingain dicapai.
Jalur transportasi di tingkatkan dengan perbaikan dan pelebara jalan-lalan agar representative untuk setiap kendaraan yang akan lewat. Sarana komunikasi juga dikembangkan dengan menyediakan infrastruktur telekomunikasi yang bisa menjangkau kesetiap plosok desaserta penyediaan pelayanan informasi yang ramah dan professional.
Untuk menghidupkan perdagangan lokal, Pemkab Lamongan memiliki kebijakan berupa pembangunan pasar desa. Didalam kota Lamongan, dibangun sentra-sentra perdagangan berupa pasar kota dan ruko-ruko yang menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat.
Pada sektor industri, Kabupaten Lamongan banyak memiliki usaha kecil menengah (UKM) yang tersebar hampir disetiap kecamatan. Usaha kecil menengah yang merupakan bentuk kemandirian masyarakat tersebut bergerak di bidang pertanian, perkebunan, kerajinan, peternakan, pertambakan, dan sebagainya.
Mengenai pemasaran, Pemkab Lamongan mendirikan gedung pusat promosi dan penjualan produk unggulan yang terletak di jalan poros propinsi, di jalan panglima sudirman No 92. Letak gedung yang strategis diharapkan dapat menarik perhatian orang-orang dari berbagai daerah untuk berkunjung dan berbelanja.
Potensi perkembangan menuju terciptanya tatanan perekonomian yang lebih mantap semakin kelihatan di Kabupaten Lamongan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menetapkan Kabupaten Lamongan sebagai salah satu kawasan ekonomi khusus (KEK) dari tujuh kawasan ekonomi khusus yang ada di Indonesia.
Tujuan penetapan kawasan ekonomi khusus (KEK) adalah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi agar berjalan lebih cepat lagi di suatu daerah propinsi.
7. SEKTOR PERTAMBANGAN

Pada sektor pertambangan, Kabupaten Lamongan telah memulai babak baru dalam perkembangannya. Eksplorasi kekayaan alam perut bumi tersebut memberikan harapan yang besar bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sumber minyak yang terdapat didesa Balongwangi Kecamatan Tikung, eksplorasinya dikerjakan perusahaan PT. JOP P-PEJ (Joint Operating Body Pertamina PetroChina East Java). Masyarakat sekitar eksplorasi suber minyak mendapatkan Community Of Development (Comdev) atau pengembangan masyarakat yang bentuk dan sasarannya dirundingkan agar dapat dirasakan manfaatnya secara baik dan tepat.
Tahap selanjutnya, pengeboran sumber minyak gondong II juga dilaksanakan. Demi kebaikan bersama dan mencegah hal yang tidak diinginkan, Pemkab Lamongan mengadakan sesialisasi dan menegaskan beberapa persyaratan kepada pihak pengelola sebelum dilakukan pengeboran.
Guna mendukung industri migas, Kabupaten Lamongan tidak hanya mengadakan eksplorasi. Dengan pula Penanaman Modal Asing (PMA), dibangun Lamongan Integrated Shorebase (LIS), yakni sebuah pangkalan perminyakan yang menyediakan sentra logistic terpadu bertaraf internasional. PT.Lamongan Integrated Shorebase terletak di Tanjung Pakis, Kecamatan Paciran. Sentra logistic ini akan melayani industri minyak dan gas dengan kondep “One Stop Hypermarket”. Yakni, semua kebutuhan industri migas akan berada dalam satu atap. LIS menyediakan seluruh penunjang fasilitas yang dibutuhkan industri migas dan industri jasa. Seperti kapal, pelabuhan, penyediaan gudang umum dan gudang bahan peledak, workshop, jaringan teknologi informasi dan telekomunikasi, vendor stoking program, bahan kimia drilling, air bersih dan pelayanan bea cukai karena LIS adalah Kawasan Pergudangan Berikat.
Meskipun pemerintah Propinsi Jawa Timur dan Kabupaten Lamongan adalah pemegang saham utama, tetapi pengelolaan PT. LIS, baik urusan manajemen maupun opersional diserahkan sepenuhnya kepada para profesional yang telah berpengalaman selama lebih dari 20 tahun.
Dengan dibangunnya LIS akan memiliki efek berganda yang berpotensi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat seperti tumbuhnya took-toko, hotel, perkembangan perumahan serta aktivitas penunjang pertumbuhan perekonomian lainnya.
8. SEKTOR PERHUBUNGAN
Pembangunan sektor perhubungan sangat penting untuk mendukung dan mempelancar dinamika perekonomian yang tengah dijalankan.
Pemkab. Lamongan saat ini menggencerkan pembangunan jalan-jalan poros desa. Pembangunan proyek jalan saat ini tidak lagi menggunakan system pengaspalan, tetapi dengan sistem Cor Semen. Kondisi tanah di Lamongan yang cenderung labil, pembangunan system Cor Semen ini lebih kuat bertahan.
Kereta Api Komuter Sulam ( Surabaya Lamongan ) diluncurkan Februari 2006 lalu. Dioperasikannya Kereta Api Komuter jurusan Surabaya Lamongan diharapkan semakin terbuka peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan aktivitas perekonomiannya. Mengenai tranportasi laut, sesuai progam nasional tentang terbentuknya sabuk penyeberangan yang meliputi wilayah utara, tengah dan selatan. Didesa tunggul, Kecamatan Paciran dibangun pelabuhan angkutan sungai, danau dan penyeberangan (ASDP) yang memenuhi standard pelayaran nasional maupun internasional.
Pelabuhan ini kedepan berfungsi sebagai pelabuhan penumpang. Sedangkan pelabuhan Tanjung Perak Surabaya selanjutnya direncanakan sebagai pelabuhan Peti Kemas untuk pelayaran industri global. Pada sektor transportasi udara, pengembangan Bandara Juanda Sidoarjo juga akan dipusatkan di Lamongan. Operasional bandara juanda kedepan ditujukan untuk pelayanan penerbangan domestik sedangkan bandara yang akan di bangun di Lamongan melayani penerbangan internasional.
9. SEKTOR PENDIDIKAN

Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam rangka mensukseskan progam wajib belajar 9 tahun, menerapkan kebijakan dengan jalan: Memprrluas kesempatan belajar baik di sekolah negeri maupun di swasta pada setiap jenjang pendidikan; Peningkatn mutu dan pelayanan pendidikan dengan selalu membina pengelolaan administrasi sekolah dan pelaksanaan kurikulum agar pendidikan menghasilkan anak didik yang terampil dan mampu mengikuti perkembangan; Efesiensi dan efektifitas penggunaan sarana agar dana APBD dapat dikembangkan, sehingga dapat dinikmati oleh siswa; Ditingkatkannya bantuan operasional sekolah untuk meringankan beban masyarakat baik berupa dana/ insensif guru, BKS atau BKN; pelaksanaan proyek sarana dan prasarana pendidikan baik fisik maupun non fisik yang masih belum terjangkau atau belum terealisasi, perlu dilakukan usulan kembali dan mencari solusi pemecahannya; Pelaksanaan berbagai kerja sama yang sudah dapat dilakukan dan dirasakan hasilnya harus dipertahankan dan ditingkatkan; Dan penyempurnaan dan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi. Dalam peningkatan pendidikan anak dini usia (padu), Pemkab Lamongan bersama-sama masyarakat menyelenggarakan progam YL GN-OTO (Yayasan Lembaga Gerakan Nasional Orang Tua Asuh) yang membantu anak-anak putus sekolah karena tidak mampu, sehingga anak-anak dapat mengikuti pendidikan dasar 9 tahun.
Pemkab Lamongan juga mendorong siswa-siswi yang berprestasi tetapi tidak mampu atau berasal dari keluarga yang kurang beruntung untuk masuk kedalam perguruan tinggi negeri. Kualitas pendidikan dan potensi para siswa di Kabupaten Lamongan tidak kalah dengan daerah lain. Terbukti dengan diraihnya berbagai penghargaan lomba karya ilmiah remaja (LKIF) maupun lomba penelitian ilmiah remaja (LPIR) ditingkat nasioal maupun internasional.
10. SEKTOR KEPENDUDUKAN DAN TENAGA KERJA
Pembangunan sektor kependudukan di Kabupaten Lamongan diarahkan pada peningkatan kualitas Sumber Daya Masyarakat yang diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan di segala bidang. Komitmen Pemkab Lamongan dalam program kependudukan dan didalam rangka trasparansi penyelenggaraan pemerintahan ditungakan pada pelaksanaan pelayanan prima dibidang akte-akte catatan sipil. Baik Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Mutasi Penduduk, Akte Perkawinan, Akte Kelahiran dan lain sebagainya. Pemkab Lamongan memprioritaskan pengadaan darana pendukung SIMDUK sehingga pelayanan masyarakat terhadap administrasi kependudukan dapat diakses secara cepat, tepat, dan akurat.
Optimalisasi penduduk sebagai Sumber Daya Manusia dibidang pembangunan terus diupayakan. Pendidikan yang bekualitas tingkat kesehatan yang diutamakan, berbagai bimbingan dan pelatihan yang berguna untuk meningkatkat kualitas hidup serta memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk menentukan pilihan atas perannya dalam pembangunan.
Pada prinsipnya, berbagai pembangunan yang dilakukan diharapkan mampu untuk menyerap tenaga kerja di berbagai dibidang usaha. Selanjutnya, pemerintah terus mendorong berkembangnya usaha kecil, menengah (UKM) guna mendirikan semangat kemandirian.
11. SEKTOR KEAGAMAAN
Kehidupan keagamaan di Kabupaten Lamongan berkembang secara dinamis dan kondusif. Hal ini berkat peranan pemimpin formal daerah, alim ulama seta tokoh-tokoh masyarakat yang senantiasa memberikan pembinaan dan selalu menyerukan tentang pentingnya kerukunan antar umat beragama.
Masyarakat Lamongan yang dikenal religius sangat menyadari bahwa kerukunan dan saling menghargai antar sesame umat beragama dapat menumbuhkan tata kehidupan sosial yang damai dan rasa aman dalam menjankan ibadahnya masing-masing.
Komposisi jumlah penduduk menurut jumlah yang dianut di Kabupaten Lamongan tahun 2005 yakni: Islam sebanyak 1.254.194 orang, Kristen Katolik 547 orang, Kristen Protestan 2.776 orang, Hindu 335 orang, dan Budha 86 orang. Jumlah tempat peribadatan yang tersedia: Masjid sebanyak 1.625 buah, Musholla 243 buah, Langgar dan Surau 4.081 buah, Gereja Protestan 7 buah, Gereja Katolik 2 buah dan Pura 1 buah.
12. SEKTOR KESEHATAN
Pembangunan di sektor kesehatan memiliki arti yang sangat penting dan strategis, mengingat bidang ini berkaitan langsung dengan kualitas Sumber Daya Manusia. Karena itu penanganan di bidang kesehatan dilakukan secara lintas sektoral dan melibatkan seluruh komponen masyarakat.
Mengenai fasilitas pelayanan kesehatan, sampai dengan tahun 2005, runah sakit di Kabupaten Lamongan terdapat 4 unit, yakni di Kecamatan Lamongan 3 unit dan Kecamatan Babat 1 unit. Rumah bersalin ada 13 unit, balai pengobatan 29 unit dan BKIA 15 unit yang tersebar di beberapa Kecamatan. Sedangkan jumlah puskesmas sebanyak 33 unit dan puskesmas pembantu sebanyak 108 unit yang tersebar di masing-masing Kecamatan.
Disamping itu, terdapat 24 apotik yang menyediakan segala kebutuhan obat-obatan bagi pasien. Bagi warga masyarakat yang kurang mampu, diberikan kartu asuransi kesehatan warga miskin (Askeskin). Pemegangnya berhak mendapatkan fasilitas pelayanan berobat jalan secara gratis, juga pelayanan gratis selama menjalani rawat inap.
13. SEKTOR KEPEMUDAAN DAN OLARAGA

Pembangunan disektor kepemudaan yang didukung dengan pembangunan sektor keolaragaan yang memiliki peranan yang strategis dalam mempersiapkan kualitas Sumber Daya Manusia dan membentuk generasi muda sebagai generasi penerus di masa depan.
Di Kabupaten Lamongan, kegiatan pembangunan yang dilakukan untuk mendukung kearah tersebut meliputi: Pembinaan pemuda dan keolaragaan pelajar; Pembinaan pemuda dan olaraga masyarakat; Pembinaan tenaga teknis keolaragaan dan pembangunan sarana prasarana keolaragaan.
Pemerintah Kabupaten Lamongan mempunyai komitmen yang tinggi unyuk menyehatkan masyarakat. Dengan kondisi yang sehat, produktifitas dan prestasi dapat diraih.
Pada cabang olahraga sepak bola, Persela (Persatuan Sepak Bola Lamongan) yang berjuluk Laskar Joko Tingkir tidak bisa dipandang dengan sebelah mata oleh tim-tim lain. Persela sudah berdiri sejajar dengan tim-tim tangguh, seperti Persija Jakarta, PSM Makasar, Persita Tanggerang dan Persebaya Surabaya. Tim-tim itu sekarang berada satu kelas dengan Persela. Di cabang olaraga yang lain, seperti atletik, bola voli, basket, balap sepeda, pencak silat, dan panahan juga terus dikembangkan. Pada cabang-cabang olahraga tersebut berbukti atlet-atlet Lamongan juga mampu meraih prestasi yang membanggakan.
14. SEKTOR PARIWISATA

Pembangunan sektor kepariwisataan di Kabupaten Lamongan diarahkan pada peningkatan pariwisata menjadi sektor andalan yang mampu mengalahkan kegiatan ekanomi. Sehingga penyelenggaraan pembangunan di sektor inijuga memiliki manfaat bagi perkembangan sektor lain. Seperti berkembangnya lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat maupun peningkatan pendapatan daerah.
Pembangunan potensi kepariwisataan diupayakan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan dalam negeri maupun manca Negara.
Peningkatan dan pengembangan kepariwisataan juga dibarengi dengan pembangunan di sektor-sektor lain yang terkait dalam upaya mendukung danb menunjang usha kepariwisataan. Seperti, tersedianya hotel, sarana transportasi yang memadahi, jalur tempuh menuju objek wisata yang mudah dan reprensentatif untuk setiap kendaraan, tersedianya informasi maupun sarana publikasi yang cukup dan lain sebagainya. Objek-objek wisata yang saat ini menjadi andalan Kabupaten Lamongan. Yakni, Wisata Bahari Lamongan (WBL) merupakan pengembangan dari objek wisata Tanjung Kodok, Gua Maharani, Makam dan Musim Sunan Drajat serta makam sunan sendang duwur.
Wisata Bahari lamongan (WBL) terletak di pesisir utara pulau jawa, tepatnya di Kecamatan Paciran, merupakan pembangunan objek wisata Tanjung Kodok dan Gua Maharani. Objek wisata kebanggaan Lamongan ini menempati areal seluas 17 hektar di lengkapi berbagai fasilitas yang siap memanjakan pengunjung dengan konsep One Stop Service.
Wisata Bahari Lamongan (WBL) tampil dengan segala keunikan hasil perpaduan aspek alam, budaya, dan arsitektur. Mulai dari sarana bermain anak-anak, kolam renang air tawar, kolam renang air asin, arena ketangkasan, bioskop 3 D, panggung gembira, anjungan wali songo dan masih banyak lagi fasilitas lain di objek wisata yang bernuansa bahari ini.selain itu,di WBL juga terdapat tanjung kodok beach resort yang meliputi cottage, hotel, pondok penginapan pelajar dan function hail.
Goa maharani yang letaknya berdekatan dengan WBL merupakan obyek wisata yang menyajikan keindahan perut bumi. Menurut DR. Khoo, ahli pergoaan internasional dari yayasan Speleologi Bogor, Stalaktit dan Stalamit yang ada di goa maharani masih hidup dan akan terus tumbuh. Keindahannya dapat di sejajarkan dengan goa Altamira di Sponyol, Goa mamonth dan carelsbab di Amerika Serikat serta goa caranche di Prancis. Wadok Gondang merupakan tempat wisata keluarga berparonama indah dan berudarah sejuk. Terletak di desa gondang lor dan Deket agung Kecamatan Sugio, sekitar 19 Km arah barat kota lamongan.
Selain sebagai tempat wisata,Waduk Gondang berfungsi sebagai sarana irigasi bagi persawahan dan pertambakan masyarakat lamongan. Di lokasi wisata ini tersedia sarana bermain anak- anak, perahu wisata dan kebun binatang mini yang di huni kera, rusa dan berbagai jenis burung. Tidak jauh dari lokasi Waduk gondang terdapat tempat wisata religi makam Dewi Sekar dadu, Putri Blambangan, Istri kanjeng Maulana Iskhak. Putri yang oleh masyarakat sekitar juga di sebut Mbok Rondo Gondang ini adalah ibu dari Joko Samudro (Sunan Giri), Salah seorang dari wali songo yang makamnya ada di Bukit Giri, Gersik. Objek wisata religi lainnya di kabupaten Lamongan, Diantarannya adalah Komplek makam Sunan Drajat terletak di Desa Drajat Kecamatan Paciran. Sunan Drajat adalah Putra dari Sunan Ampel yang mempunyai nama kecil Raden Qosim atau Syarifuddin. Karena keberhasilannya dalam menyebarkan agama islam, Beliau kemudian di beri gelar Sunan Mayang Madu oleh Raden Patah pada tahun Saka 1442 atau 1520 Masehi. Untuk menghormati jasa- jasa Sunan Drajat dan dalam upayah melestarikan benda- benda peninggalan bersejarah, Dilokasi tersebut didirikan Museum Sunan Drajat. Komplek makam sunan sendang duwur terletak di Desa Sendang Duwur kecamatan Paciran. Sunan Sendang Duwur bernama asli Raden Nur Rahmad, putra Abdul Kohar Bin Malik Bin Sulton Abu Yazid yang berasal dari Baghdad (Irak).
Bangunan komplek Makam Sunan Sendang Duwur yang di kramatkan oleh penduduk sekitar tersebet berasitektur indah menggambarka n perpaduan antara kebudayaan Islam dan Hindu yang bernilai seni tinggi.
15. SEKTOR INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Pembangunan pada sektor informasi dan komunikasi serta optimalisasi fungsi media massa memiliki arti yang sangat penting dan statregis dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan pemahaman atas program-program pemerintah.
Peranan informasi dan komunikasi dalam pembangunan daerah diarahkan untuk membuka keterisolasian wacana masyarakat khususnya di perdesaan dan daerah yang jauh dari jangkauan informasi.
Sasaran operasional informasi dan komunikasi di Kabupaten Lamongan adalah terbentuknya maupun meningkatnya fungsi kelompok komunikasi masyarakat (KKM) di perdesaan. Dengan demikian, selektifitas serta penguasaan informasi oleh masyarakat diharapkan dapat meningkatkan peran sertanya dalam program pembangunan yang pada akhirnya bermanfaat bagi peningkatan teraf hidup maupun kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
Kegiatan operasional informasi dan komunikasi kepada masyarakat dilakukan, antara lain: Kegiatan penyampaian informasi tatap muka melalui ceramah, diskusi, sarasehan dan anjang sana; Pemberdayaan kelompok komunikasi masyarakat (KKM); Kegiatan pembinaan pertunjukan rakyat dan pameran keliling; Siaran radio dengan program acara sandiwara radio dan dialog interaktif; Pemutaran flim dan siaran keliling; Penerbitan tabloid suara Lamongan, leaflet, aneka data dan potensi daerah, pelayanan informasi kepada masyarakat melalui penerbitan maupun media elektronik (internet) serta pelayanan informasi melalui pos-pos informasi yang tersebar di beberapa tempat yang strategis.
Berbagai kegiatan tersebut dilakukan atas koordinasi kantor informasi dan komunikasi Kabupaten Lamongan sesuai tugas pokok dan fungsi pelayanan informasi kepada masyarakat sekaligus sebagai media dua arah pemerintah dan masyarakat.
Mengenai kegiatan koordinasi bidang kehumasan dan media massa, pembutaan buku agenda, pers tour atau studi banding, pertemuan bupati dan muspida dengan pers, pemberitaan di media massa, pengklipingan Koran guna meningkatkan mutu pelayanan informasi, pelayanan informasi melalui RKPD Lamongan, pengadaan VCD pembangunan dan publikasi daerah serta pemanfaatan pers room untuk pemberitaan resmi pemerintah agr secara cepat dapat diketahui masyarakat. Dilakukan oleh Bagian Humas dan Protokol Sekertariat Kabupaten Lamongan.

Perkembangan Lamongan


Wajah Kabupaten Lamongan, kini terlihat menawan seiring pesatnya pembangunan infrastruktur, mulai dari jalan raya, pusat perdagangan, kawasan pariwisata, hingga pelabuhan. Hampir semua jalan desa di Kabupaten Lamongan sudah mulus diaspal.
Pertokoan dibangun di beberapa tempat, seperti di jalan utama Kabupaten Lamongan. Kawasan pariwisata terpadu sudah dibangun di pinggir pantai dengan dilengkapi resor penginapan.
Singkat kata, Lamongan yang dulu merupakan daerah terbelakang kini mulai menjadi daerah yang berkembang. Lamongan juga sangat potensial sebagai tempat alternatif penanaman investasi karena sebagian infrastrukturnya sudah tersedia, termasuk pasokan listrik.
Padahal, sekitar lima tahun lalu, Kabupaten Lamongan masih terbelakang. Ibarat seorang gadis, Lamongan seperti gadis kampung yang tidak pernah bersolek dan kurang pergaulan. Pada tahun 2002, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lamongan hanya 3,2 persen.
Sementara produk domestik regional brutonya (PDRB) sebesar Rp 3,8 triliun. Sebagian besar ditunjang sektor pertanian dan perdagangan. Dari sektor investasi, tak ada satu pun industri besar yang masuk ke Lamongan. Total pendapatan asli daerah (PAD) saat itu hanya sekitar Rp 21 miliar. Empat tahun kemudian atau tahun 2006, Lamongan sudah menunjukkan kemajuan yang signifikan. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lamongan tahun 2006 sebesar 5,39 persen.

Pertumbuhan Ekonomi

Sementara PDRB tahun 2006 sebesar Rp 6 triliun. Sumber pertumbuhan ekonomi selama tahun 2006 sudah mulai ditunjang oleh sektor industri pengolahan, perdagangan, dan pariwisata. Total PAD sudah mencapai sebesar Rp 39 miliar.
Dari segi jumlah, pendapatan sebesar itu memang belumlah terlalu besar. Namun, jika melihat tren peningkatan, hal itu merupakan sinyal positif tumbuhnya perekonomian. Apalagi, beberapa investasi, baik dari investor dalam negeri maupun asing, juga mulai masuk ke Lamongan sejak tahun 2004.
PT Bunga Wangsa Sejati (BWS) adalah salah satu investor dalam negeri yang masuk ke Lamongan. PT BWS yang merupakan pengelola Jatim Park di Batu, Jawa Timur, membangun kawasan wisata terpadu, seperti dunia fantasi Ancol di daerah Kecamatan Paciran bersama perusahaan yang didirikan Pemerintah Kabupaten Lamongan.
Sementara untuk investor asing, PT Lamongan Integrated dan PT Eastern Logistic merupakan investor asing pertama yang masuk ke Lamongan. Investor dari Singapura ini membangun pangkalan pantai terpadu yang melayani segala bentuk kebutuhan logistik perusahaan minyak dan gas bumi.
Perlahan, tetapi pasti, Lamongan mulai dilirik sebagai tempat untuk berinvestasi. Jumlah penduduk sebanyak 1,4 juta orang merupakan salah satu potensi yang dimiliki Kabupaten Lamongan. Selain itu, banyak sumber daya alam yang dapat digali dan dikembangkan, seperti sektor pertanian, perikanan dan kelautan, industri, pariwisata, dan perdagangan. Sebagai contoh, kabupaten yang selama ini dikenal dengan masakan Soto Lamongan ini merupakan daerah penghasil ikan laut terbesar di Jawa Timur yang mencapai 37.937 ton pada tahun 2006. Ironisnya, kabupaten yang memiliki bibir pantai sepanjang 47 kilometer ini baru mampu mengolah 30 persen hasil tangkapannya menjadi tepung ikan.
Selebihnya, industri yang berbahan baku ikan masih belum tergarap. Berdasarkan letak geografis, bagian utara Kabupaten Lamongan merupakan pantai laut Jawa. Sementara bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Gresik, bagian selatan dengan Mojokerto, sedangkan bagian barat dengan Bojonegoro dan Tuban.
"Dari awal, kami sudah sadar bahwa daerah kami punya potensi. Masalahnya, kemampuan keuangan daerah sangat minim dan infrastruktur sangat terbatas. Jumlah keluarga miskin di Lamongan juga sangat tinggi. Tanpa dukungan yang nyata dari masyarakat dan pihak swasta, pembangunan di Kabupaten Lamongan tidak akan bisa bergerak cepat," tutur Bupati Lamongan, Masfuk ketika ditemui di Lamongan beberapa waktu lalu.
Karena itu pula, jelas Masfuk, hal yang pertama dilakukan adalah mengajak masyarakat berpartisipasi. Konsolidasi dengan musyawarah pimpinan daerah dan masyarakat dilaksanakan secara rutin sebagai upaya menyamakan persepsi tentang apa yang ingin dicapai serta semua program yang akan dijalankan pemerintah kabupaten.
Penyampaian program dilaksanakan dengan bahasa sehari-hari karena masyarakat tidak mengerti apa itu yang namanya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), PAD, atau dana alokasi umum (DAU).
Selain meyakinkan masyarakat, motivasi kepada pemuda-pemuda Lamongan juga diberikan. "Saya selalu bilang kepada mereka bahwa kita tidak bisa selamanya menjadi warga ndesa yang tertinggal. Kalian bisa maju dan harus dimulai sekarang juga," ujarnya.
Meyakinkan dan memotivasi masyarakat memang tidak bisa hanya dengan kata-kata. Singkatnya, masyarakat juga perlu bukti kalau mereka juga dilibatkan dalam pembangunan. Karena itu, menurut Masfuk, sebagian APBD dialokasikan untuk program-program yang menyentuh kepada masyarakat, seperti pembangunan jalan desa dan pasar desa.
Sejak tahun 2004, Pemkab Lamongan mengalokasikan dana khusus untuk pembangunan infrastruktur desa sebesar Rp 24,2 miliar. Dana tersebut didistribusikan ke 462 desa yang masing-masing mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 52,5 juta. Pemkab Lamongan menyerahkan sepenuhnya pemanfaatan dana tersebut kepada desa. Tidak hanya itu, mulai tahun 2005, Pemkab Lamongan juga mengalokasikan dana untuk bantuan dusun dan rukun warga. Bagi desa yang memiliki lebih dari enam dusun, masing-masing dusun mendapatkan Rp 6 juta.
Sementara masing-masing rukun warga mendapat dana bantuan sebesar Rp 5 juta. Total rukun warga yang mendapat bantuan sebanyak 296 rukun warga. "Sampai tahun 2006, kami juga telah membangun 36 unit pasar desa yang masing-masing tersebar di wilayah kecamatan dengan total dana Rp 6 miliar,".

Progam Pasar Desa


Sistem pelaksanaan program pembangunan pasar desa dilaksanakan melalui pinjaman lunak dari dana APBD. Setelah pasar selesai, pihak pengelola pasar memberikan kontribusi kepada Pemkab Lamongan sebesar 15 persen dari hasil keuntungan. Menurut Bupati Lamongan, dengan upaya-upaya itulah akhirnya Pemkab Lamongan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Perlahan, tetapi pasti, muncul semangat partisipasi pembangunan dari masyarakat. Pendekatan serupa juga dilakukan terhadap semua calon investor.
Semua perizinan dipermudah, termasuk penyediaan lahan yang dibutuhkan investor. "Kami gelar karpet merah untuk investor yang mau masuk ke Lamongan. Semua peraturan daerah kami buat semaksimal mungkin tidak merusak iklim investasi. Semua kebutuhan investor akan kami penuhi. Kami tidak ingin investor lari cuma karena pungutan," kata Bupati Lamongan.
Saat ini semua infrastruktur pendukung memang sudah hampir tersedia sepenuhnya di Kabupaten Lamongan, mulai dari lahan, jalan raya, pasokan air, jaringan telekomunikasi, hingga listrik. Satu-satunya yang belum bisa dijamin Pemkab Lamongan adalah pasokan gas.
"Untuk yang satu ini kami memang belum bisa menjamin karena kebijakan pasokan gas juga bergantung pemerintah provinsi dan pusat. Karena itu, kami berharap ada kebijakan yang membantu pasokan gas ke Lamongan karena sudah ada investor yang berniat membangun pabrik baja di Lamongan," papar Bupati Lamongan.
Upaya menarik investor jelas bukan pekerjaan mudah. Pemerintah daerah harus benar-benar bisa meyakinkan calon investor mengenai potensi dan insentif yang akan didapatkan.
Pemerintah daerah memang harus sadar bahwa pelaksanaan otonomi daerah merupakan peluang sekaligus tantangan.
Dengan kewenangan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah, pemerintah daerah punya keleluasaan untuk mengurus rumah tangganya sendiri.
Semua itu, jelas, tentu saja ada konsekuensi dan implikasi bagi pemerintah daerah. Konsekuensi yang nyata adalah bahwa daerah harus mampu menjalankan roda pemerintahan secara mandiri dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sementara implikasinya, pemerintah daerah dituntut untuk bisa bersaing dengan daerah lain dalam mengelola dan menggali potensi wilayahnya guna mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.
"Untuk merespons konsekuensi itu, pemerintah daerah tentu harus jeli membaca dan menganalisa kondisi nyata yang ada. Pemerintah daerah juga dituntut agar lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam memajukan perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya,".
Hal inilah yang setidaknya berhasil diterjemahkan Pemerintah Kabupaten Lamongan. Sadar dengan potensi anggaran yang minim, masyarakat dan kalangan swasta akhirnya digalang untuk ikut berpartisipasi.

Potensi Wisata Lamongan Tarik Perhatian Daerah Lain





Pesona wisata yang dimiliki Kabupaten Lamongan tidak hanya mampu menyedot wisatawan, namun juga minat daerah lain untuk berguru pada Lamongan. Seperti yang dilakukan Komisi B DPRD Kabupaten Banyuwangi yang melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Lamongan.

Lamongan merupakan kabupaten yang berhasil memajukan daerahnya melalui pariwisata juga perikanan. Sementara. Banyuwangi yang kondisi alamnya tidak jauh dari Kabupaten Lamongan, yakni sama
-sama memiliki laut dan pantai. Namun, Lamongan telah melaju lebih cepat dari Kabupaten Banyuwangi yang nota bene pintu masuk wisata Pulai Bali dan Jawa. Banyuwangi memiliki pantai sepanjang 70 km, bahkan posisi Banyuwangi yang menjadi

pintu masuk wisata Bali dan Jawa, ternyata tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh Banyuwangi, padahal ini mestinya merupakan potensi wisata yang sangat bagus untuk dikembangkan.

Selain sektor pariwisata, sektor perikanan Banyuwangi juga kalah jika dibandingkan dengan Kabupaten Lamongan. Karena alasan tersebutlah Banyuwangi ingin belajar dari Lamongan, bagaimana cara mengelola pariwisata dan perikanan di Kabupaten Lamongan sehingga dapat mengangkat nama Lamongan seperti saat ini.

Kurang maksimalnya pengelolaan pariwisata di Kabupaten Banyuwangi dapat ditengarai dari tingkat kunjungan wisata yang hanya mencapai 10.000 orang / tahun untuk wisatawan mancanegara da
n 120.000 orang/tahun wisatawan domestik. Saya yakin ini pasti jauh lebih kecil jika dibandingkan tingkat kunjungan wisata di Kabupaten Lamongan.

Kemajuan yang diraih Kabupaten Lamongan tidak terlepas dari hubungan legislatif dan eksekutif yang kondusif, apapun program yang dibuat eksekutif tanpa ada dukungan dari legislatif tidak akan berhasil.



Pariwisata di Kabupaten Lamongan dipercayakan kepada investor atau pihak ketiga, karenanya Pemkab Lamongan memperbaiki sistem perijinan dan sebagainya yang berkaitan dengan keperluan investor.

Pemkab menfalisitasi segala keperluan investor dalam rangka menanamkan modalnya di Kabupaten Lamongan. Seperti Wisata Bahari Lamongan (WBL) yang merupakan ikon pariwisata Kabupaten Lamongan, itu juga hasil kerjasama Pemkab dengan pihak ketiga, dan dari obyek wisata ini Lamongan telah mendapatkan kontribusi yang tidak kecil.

Dari target PAD tahun 2007 sebesar Rp. 7 M dari WBL tercapai Rp. 9 M. Sementara tingkat kunjungan wisat
a untuk tahun 2007 mencapai hampir 1.800.000 orang di obyek wisata. Kebanggaan Lamongan ini, dan dari obyek wisata ini mampu menyedot sekitar 3000 tenaga kerja.

Perikanan Kabupaten Lamongan nomor 1 di Jawa Timur. Hal tersebut didukung dengan 5 (lima ) TPI untuk perikanan laut yang dikelola oleh koperasi bekerja sama dengan Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan. Sedangkan untuk ikan budidaya didukung lahan sawah tambak yang mencapai 20 ha lebih.

Selain Wisata Bahari Lamongan yang menjadi mutiara bagi Kab. Lamongan masih banyak juga wisata yang sangat berpotensi untuk menunjang kemajuan Kab. Lamongan di antaranya adalah Wisata pesona islami Makam Sunan Drajat & Sunan Sendang Dhuwur yang terletak di jalur Pantura Anyer – Panarukan.

Meskipu ini terletak 50 Km dari keramaian kota tapi bagi Warga Lamongan yang berada ditengah – tengah kota disuguhi dengan Wisata gratis baik itu Aloon-aloon Kota Lamongan & taman tengah kota.

Lamongan Pantas Sebagai Daerah Percontohan

Pemda Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, yang cerdas memadukan konsep pengembangan kota berbasis maksimanisasi potensi kawasan pantai utara yang dulu-dulu terbengkalai.
Kabupaten Lamongan pantas dicontoh oleh Kabupaten-kabupaten lain di Indonesia karena pandai menangkap peluang investasi dan pengembangan pariwisatanya. Kabupaten Lamongan menuai kemajuan yang sangat pesat sejak tahun 2004 identik dengan wisata bahari dan kawasan industri.
Indonesia yang luas dan banyak populasi mempunyai potensi permintaan domestik yang dominan (65-70% dari permintaan agregat), betul-betul telah dimanfaatkan oleh Pemda Lamongan dalam memajukan daerahnya.
Sejak 2007 Lamongan sudah menjadi kawasan tujuan relokasi perusahaan/pabrik asal yang ditenggelamkan lumpur Lapindo di Sidoarjo, hal ini sudah menunjukkan bahwa lamongan mempunyai potensi yang sangat besar dalam kehidupan dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pemda Lamongan telah berhasil memadukan konsep pengembangan kota berbasis maksimanisasi potensi kawasan pantai utara yang dulu-dulu terbengkalai, dengan antara lain yang paling menonjol adalah mempersingkat proses pengurusan perizinan "sehari-jadi".
Berkat kebijakan “sehari jadi” itu Kabupaten Lamongan mampu menyedot investasi Rp 8,2 triliun (2007) atau 6,4% dari total investasi PMA/PMDN secara nasional. Industri yang kini berkembang di Lamongan antara lain; pabrikasi, kalsium karbonan, dok perkapalan, dan lain-lain.
kepandain Pemda menjual potensi pariwisatanya.Total kunjugnan wisata 2007 saja, suda mencapai dua juta pengunjung, dengan wisata Tanjung Kodok dan Gua Maharani menjadi maskot tujuan.
Pemda Lamolngan, dinilai telah telah berbuat amanah dan mensyukuri modal alamiah maupun manfaat jalan Anyer-Panarukan yang dibagun 200 tahun lalu oleh rakyat atas perintah Daendles.
Kini Lamongan mampu tumbuh 5,8%, lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Bahkan Lamongan juga dijadikan Pilot Project-nya sebuah bisnis dari Bandung yang bekerja sama dengan PT. Duta Future Internasional salah satu server pulsa terbesar di Indonesia.
Bercermin dari kasus Kabupaten Lamongan ini, Indonesia niscaya mampu tumbuh lebih baik, lebih merata bila Pemda-pemda amanah dan berdaya serta berwawasan Indonesia. “Kini waktunya rakyat mencermati apakah pemda-pemda kita mampu mengemban amanah demi Indonesia Raya.”
Kord. Wahyu -Lamongan

Mengenal Lamongan


Kabupaten Lamongan ternyata bukan hanya kaya ragam olah makanan seperti Wingko babat, Soto, Tahu Campur dan masakan-masakan Sea Food saja, tetapi juga kaya kazanah budaya sandang dengan berbagai aksesorinya.
Secara tradisional telah lama berkem­bang produksi sarung dan tenun ikat Parengan di Kecamatan Maduran, batik tulis di Desa Sendangagung dan Sendang-duwur Paciran, kerajinan bordir menyebar di Desa Sendang­agung, Sendang­duwur, Tunggul dan Paciran Kecamatan Paciran, Desa Banjamadu Karanggeneng, Desa Tanggung­prigel, Wangen dan Sudangan Kecamatan Glagah, Bogobabadan, Watangpanjang dan Banyu Urip Kecamatan Karangbinangun.
Kerajinan Bos Kopiah juga berkembang di Desa Putatkumpul dan Pomahanjanggan Kecamatan Turi, Bojoasri dan Pengangsalan Kecamatan Kalitengah,Karangturi dan Meluwur Kecamatan Glagah. Untuk kerajinan tikar karpet terdapat di Desa Jatirenggo dan Jotosanur Kecamatan Tikung dan Kelurahan Sidoharjo Kecamatan Lamongan. Kemudian kerajinan tas anyaman plastik dan tas imitasi berkembang di Desa Turi dan Pomahanjanggan Kecamatan Turi serta Kelurahan Sidoharjo Kecamatan Lamongan, sedangkan tas enceng gondok berkembang pesat di Kecamatan Tikung dan Kelurahan Sidoharjo Lamongan.
Industri rumah tangga konveksi berkembang pesat di Desa Tri Tunggal Kecamatan Babat yang memproduksi berbagai jenis kaos, kostum olah raga, jaket, taplak meja, baju tidur dan seragam sekolah. Pemasarannya telah meliputi wilayah Jawa Timur, Solo, Jogja, Bali dan Kalimantan. Potensi Desa Tri Tunggal ini dikembangkan menjadi kawasan sentra industri konveksi yang prospektif, apalagi lokasinya yang strategis di tepi jalan raya Surabaya-Babat-­Jakarta. Tapi akhir-akhir ini seiring berkembangnya teknologi industri rumah tangga konveksi juga berkembang pesat di Kecamatan Turi dengan percetakan terbesar yakni NAFISTA Konveksi & Sablon.

Fenomena Batik dan Bordir Sendang


Fungsi utama pakaian sebagai penutup aurot, ternyata daIam perkembangan budaya modern mempunyai makna yang lebih dalam. diantaranya mempengaruhi estetika, prestise dan kondisi kultural dari peradaban manusia. Orang akan tampil beda dengan penampilan melalui busana yang dikenakan.
Watak artistik ini mendorong penciptaan tekstil lebih mengutamakan unsur ragam hiasan dari pada fungslnya pelindung badan. Kain palos dianggap belum sempurna sebagai bahan sandang karena tidak menyampaikan pesan artistik
Pada hari-hari besar, resepsi-resepsi, hari-hari istimewa orang cenderung mengubah penampilannya dengan memakai busana dengan desain tertentu. Dengan penampilan pakaian yang berbeda itu, martabat orang akan terangkat sesuai dengan nilai-nilai budaya yang sedang berkembang. Gejala sosial ini ditangkap perancang grafis batik dan bordir Sendang Lamongan dengan mencari kreasi dan inovasi baru baik motif, corak maupun jenis kain dasarnya sehingga dapat mengikuti selera pasar.
Di Desa Sendangduwur dan Desa Sendangagung Lamongan terdapat ratusan pengrajin batik Sendang. Di desa ini juga terdapat kerajinan konveksi bordiran dan kerajinan emas yang telah lama berkembang secara tradisional. Bahkan pada tahun 1991 pengrajin emas H. Kusnan mendapatkan penghargaan Upakarti dari Presiden RI, kemudian pengrajin batik tulis dan bordir ibu Sumikah juga mendapatkan Upakarti tahun 1992.
Produk-produk hiasan bordir Sendang yang dipasarkan beraneka ragam. Mulai dari blouse, rok, rompi dan kerudung. Busana muslimpun tidak ketinggalan untuk dihiasi dengan bordir. Busana bordir yang dipadukan dengan payet-payet menambah nilai artistik dan menunjukkan budaya pemakainya.
Kualitas busana bordiran produksi Desa Sendang sebenarnya tidak kalah bila dibanding produksi Tasikmalaya, sehingga dengan dibangunnya obyek wisata berskala internasional Jatim Park II - WBL Tanjung Kodok yang berlokasi bersebelahan Desa dapat menjadi etalase dan pintu gerbang pengembangan promosi, produksi dan pemasaran dengan dunia luar. Potensi Desa ini dapat berkembang menjadi kawasan sentra industri kerajinan batik.
Bordiran Sendang Lamongan merupakan sebuah seni yang memadukan dekorasi sulaman pada kain. Motif dan corak hiasan bordir bukanlah sekedar hiasan belaka. tetapi mengandung arti sejarah dan budaya.
Sebagai daerah pesisiran, motif-motif sandang produk tradisional Lamongan seperti batik tulis Sendang dan Tenun Ikat Parengan mempunyai corak dan motif khas yang kaya gimbal-gimbal pesan dalam grafis desainnya, seperti sketsa ikan, perahu, titik-titik buih ombak, pepohonan, bunga dan sebagainya.
Kekuatan dan keunggulan desain tekstil tradisional teletak pada nilai simbolik atau nilai ritual. Para perancang motif dan pembatik menyampaikan sesuatu kepada orang lain dengan cara simbolik, termasuk kostumnya dengan desain tekstil. Simbol itu terekspresikan lewat bentuk, motif dan warna, dan ternyata memiliki nilai estetika yang tinggi. Disana ada goresan hati, sketsa jiwa dan warna­warni kehidupan. Motif dan corak batik hakekatnya dapat menjadi sebuah cermin jiwa perancang dan pemakainya.
Potensi batik tradisional dan hiasan bordir Sendang apabila dimanajemeni dengan baik dapat berkembang menjadi sebuah industri besar yang menghasilkan.
Menghadapi persaingan pasar tekstil modern, tekstil tradisional mempunyai peluang besar untuk berkembang, asal mau menciptakan desain-desain modern. Dalam kaitan ini desain tradisional dapat kita fungsikan sebagai bahan modifikasi, inovasi dan inspirasi dari desain modern, sehingga menjadi produk sandang yang memiliki standard (Ekonomi).